AMANAT PEMBINA UPACARA

Senin, 2 Oktober 2023

Assalaamu’alaikum wr.wb.

Ykh, Pembina, Ka TU, Waka, Kajur, Guru, Staf Tata Usaha

Ykb, Siswa/I  SMK PGRI 1 Jakarta yg selalu Bahagia dlm mengembangkan pribadi baik, membina akhlak dan perilaku luhur dan selalu semangat mengukir prestasi terbaik dgn sgenap upaya yg anda bisa.

Izinkan menyampaikan anamat pagi ini dengan 3 Hal terkait :

1.      Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW

2.      Peringatan Hari Kesaktian Pancasila

3.      Peringatan Hari Batik Nasional

Hal pertama terkait Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW

Sepatutnya kita meningkatkan kemimanan kita pada ALLAH dan senantiasa meneladani karakter mulia Rasulullah SAW, diantaranya sifat STAF : Siddiq (Jujur), Tabligh (Menyampaikan kebenaran), Amanah (Bertanggungjawab), dan Fathonah (Cerdas dalam mengagas, bijak dalam bertindak).

Serta sifat-sifat mulia Rasulullah SAW lainnya yg patut menjadi keteladanan dalam keseharian hidup kita dan manfaat terbaik untuk akhirat kita kelak.

Hal kedua terkait Peringatan Hari Kesaktian Pancasila (dirangkum dari Pidato Mendikbudristek RI) & saya kembanngkan lebih lanjut agar lebih mengena pada pesan yg harusnya tersampaikan kepada kalian.

Hari Kesaktian Pancasila adalah hari peringatan kedudukan Pancasila sebagai satu-satunya ideologi, pandangan hidup, dan dasar negara Indonesia yang sempat mendapat tentangan dari kelompok tertentu, salah satunya Partai Komunis Indonesia (PKI).

Mulanya, muncul keinginan PKI untuk mengubah ideologi Indonesia dari nasionalisme sesuai Pancasila menjadi komunisme sesuai paham yang dianut oleh partai di bawah pimpinan D.N Aidit.

Oleh karenanya, PKI ingin menggulingkan pemerintahan Presiden ke-1 Indonesia Soekarno. Sebab di sisi lain, muncul kabar kesehatan presiden menurun dan usianya tidak lama lagi.

Hal ini dikhawatirkan akan memunculkan peralihan kekuasaan. Padahal, PKI tidak harmonis dengan TNI karena berseberangan politik, sehingga PKI berusaha menyingkirkan para petinggi TNI AD agar dapat merebut kekuasaan.

Aksi ini pun dilakukan dengan menculik dan membunuh beberapa anggota TNI AD, yaitu Jenderal TNI Ahmad Yani, Letnan Jenderal TNI R. Soeprapto, Letnan Jenderal TNI S. Parman, Mayor Jenderal TNI M.T Haryono, Mayor Jenderal TNI D.I Pandjaitan, Mayor Jenderal TNI Sutoyo Siswomiharjo, dan Jenderal TNI A.H. Nasution.

Seluruh rangkaian pemberontakan ini terjadi pada 30 September menuju 1 Oktober 1965. Begitu mengetahui aksi ini, TNI langsung memburu PKI di bawah pimpinan Mayor Jenderal Soeharto.

Hari Kesaktian Pancasila wajib diperingati oleh seluruh pasukan TNI AD di Indonesia untuk mengenang para korban G30S PKI yang merupakan sesama anggota TNI AD.

Namun, begitu Soeharto naik menjadi Presiden ke-2 Indonesia, ia menerbitkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 153 Tahun 1967 tentang Hari Kesaktian Pancasila.

Dalam Keppres tersebut, Soeharto menjadikan Hari Kesaktian Pancasila sebagai hari nasional yang wajib diperingati oleh seluruh masyarakat Indonesia.

Tujuannya untuk mempertebal dan meresapkan keyakinan akan kebenaran, keunggulan, serta kesaktian Pancasila sebagai satu-satunya pandangan hidup yang dapat mempersatukan seluruh negara, bangsa, dan rakyat Indonesia. Selain itu, juga untuk memperingati gugurnya para korban G30S PKI.

Peringatan Hari Kesaktian Pancasila perlu kita jadikan momentum untuk merefleksikan hal-hal yang telah dan harus kita lakukan untuk menjadikan Indonesia sebagai bangsa yang tangguh di masa kini dan bangsa yang tangguh di masa yang akan datang.

Dalam hal ini Pancasila akan berperan sebagai titik berangkat sekaligus tujuan pembangunan bangsa dan negara kita. Kebangkitan dan kemajuan bangsa kita dari pandemi ditentukan oleh kemerdekaan anak- nak Indonesia untuk mengembangkan potensinya sendiri dengan kemampuan dan panggilan hatinya. Inilah titik berangkat kita.

Selanjutnya kemerdekaan dalam belajar, berkarya, kemerdekaan dalam berbudaya akan melahirkan generasi pelajar Pancasila, yaitu sosok pembelajar sepanjang hayat, yang beriman, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berkebhinekaan Global, mampu bergotongroyong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif. Para pelajar Pancasila Itulah yang akan meneruskan estafet pembangunan Indonesia yang berkelanjutan dan berkeadilan di masa depan.

Marilah kita sebagai WNI yg taat kepada Pemerintah dan Ideologi Negara, dapat mengamalkan dengan baik nilai-nilai luhur pancasila diantaranya

Pada Sila Pertama : Ketuhanan Yang Maha Esa

Sebagaimana kita ketahui Jumlah Penduduk Indonesia saat ini 278,69 Juta Jiwa, 86,93 % beragama islam (238jt), 7,47% beragama Kristen (20,45jt), Katolik 8,43Jt, 4,67Jt beragama Hindu, 2,03Jt beragama Budha, 73rb beragama Khonghuchu, dan 126,5rb penganut aliran kepercayaan.

Maka dari itu keniscayaan bagi kita untuk selalu Bersyukur dan Berdoa setiap hari, Beriman sesuai kepercayaan yg dianut serta bertakwa (menjalankan perintah agama, menghindari larangan agama), Toleransi beragama, mengamalkan ajaran agama, membantu sesama, menjaga lingkungan sebagai ciptaan Tuhan.

Pada Sila Kedua : Kemanusiaan yang Adil dan Beradab

diamalkan dengan sikap: menjunjung tinggi HAM, menghormati pendapat orang lain, menolong sesama yang membutuhkan, bersikap sopan dan ramah, menghindari diskriminasi

Sila Ketiga : Persatuan Indonesia

dapat diinternalisasikan dengan sikap menghargai keberagaman budaya, berpatisipasi dalam kegiatan gotong royong, menghormati simbol negara, menjaga persatuan ditengah perbedaan, dan menjalin persahabatan dgn berbagai etnis

Sila Keempat : Kerakyatan yg dipimin oleh Hikmat Kebijaksanaan dlm permusyawaratan perwakilan

dapat kita ilhami dari kegiatan aktif berpartisipasi dlm musyawarah, menghargai & mendukung demokrasi, menjunjung keadilan, tidak mudah terprovokasi isu, & menghormati pemimpin

Sila Kelima : Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Menghormati kesetaraan dan Hak Asasi, aktif dalam kegiatan sosial, berupaya memenuhi kebutuhan, meningkatkan kompetensi diri menyiapkan masa depan.

Dan Hari ini kita memperingati Hari Batik Nasional

Batik adalah warisan budaya dunia, dan warisan budaya Indonesia yg sangat berharga

Hari Batik Nasional berawal mula dari batik nasional yang ditetapkan oleh United Nations of Educational, Scientific, and Cultural Organization (UNESCO) pada tahun 2009, sebagai warisan budaya tak benda, dilansir dari laman Lendah Kulonprogo. Ketika itu diselenggarakan sidang ke-4 Komite Antar Pemerintah tentang Warisan Budaya Tak Benda oleh UNESCO di Abu Dhabi pada 2 Oktober 2009.

Acara tersebut dilaksanakan untuk mengakui batik, wayang, keris, noken, dan tari Saman sebagai Budaya Tak Benda Warisan Manusia atau Representative List of the Intangible Cultural Heritage of Humanity. Pengakuan dari UNESCO tersebut yang menjadi cikal bakal ditetapkannya Hari Batik Nasional setiap tanggal 2 Oktober.

Presiden ke-6 Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang menjadikan tanggal 2 Oktober sebagai Hari Batik Nasional. Ketentuan ini dimuat dalam Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 33 Tahun 2009 tentang Hari Batik Nasional

Melalui Keppres tersebut, Kementerian Dalam Negeri kemudian menerbitkan Surat Edaran Nomor 003.3/10132/SJ tentang Pemakaian Baju Batik dalam rangka Hari Batik Nasional.

Melalui peringatan ini warisan budaya batik akan semakin mendunia dan masyarakat Indonesia harus memiliki kepercayaan diri memakai batik sebagai upaya menjaga identitas bangsa, melestarikan, memelihara, melindungi, merawat warisan budaya Indonesia. Hari Batik Nasional tidak hanya untuk menguatkan jati diri bangsa Indonesia, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui industri batik lokal.

Batik Ceplok Gayo

Batik Bungong Jeumpa - Aceh

Batik Palembang

Batik Parang Kusumo - Solo

Batik Megamendung - Cirebon

Batik Sidomukti - Solo

Batik Tujuh Rupa - Pekalongan

Batik Buketau - Pekalongan

Batik Lasem - Rembang

Batik Singa Barong - Cirebon

Batik Sekar Jagad - Yogyakarta

Batik Parang Rusak - Yogyakarta

Batik Pring Sedapur - Magetan

Batik Sidoluhur - Solo

Batik Truntum - Solo

Batik Jagatan Pisang - Bali

Batik Ulamsari Mas - Bali

Batin Ondel-ondel - Jakarta

Batik Priyangan - Tasikmalaya

Batik Garutan - Garut

Batik Tubo - Ternate

Batik Gentongan - Madura

Batik Malangan - Malang

Batik Kaledo, Bomba - Palu

Batik Dayak, Bayam Raja, Ltar Gringsing - Kalimantan

Batik Sentani – Papua, dan masih banyak lagi ragam batik nusantara lainnya, termasuk batik kontemporer modern yang digunakan pada segmen milenial.

Batik Indonesia memiliki berbagai keunggulan, diantaranya motif yang beragam dengan filosofi dan nilai seni dan warisan budaya yang sangat tinggi, desain menarik sesuai trend atau mode yang terus berkembang, menggunakan pewarna alam, serta dikerjakan dengan tangan yang dimaknai sebagai batik tulis, batik cap dan kombinasi diantara keduanya. Dalam upaya menjaga permintaan pasar yang semakin meningkat, pemerintah terus memberikan dukungan iklim usaha yang kondusif serta mendorong penggunaan perangkat teknologi yang tepat dan cocok dalam proses produksi batik termasuk proses produksi bersih dan eko-efisiensi yang dipertimbangkan menjadi prioritas untuk diterapkan dalam industri batik nasional. Dalam menghadapi tantangan jangka panjang dan untuk menjaga kualitas setiap batik Indonesia, maka diharapkan perajin dapat menyertakan logo BATIKMARK "Batik Indonesia" dengan Hak Cipta nomor 034100. Hal ini memberikan indikasi bahwa produk batik Indonesia sudah berwawasan lingkungan dan berpengaruh positif terhadap pasar. Selain dari pada itu, Kementerian Perindustrian melalui Direktorat Jenderal Industri Kecil dan Menengah telah menyelesaikan SNI Batik.

Indonesia Bangga memiliki Batik, kita pun bangga memakai Batik.

Terima kasih banyak telah mendengarkan amanat upacara yg cukup Panjang ini.

Semoga menggugah wawasan dan keteguhan anda mengenai Cinta kepada Nabi, Cinta Kepada Pancasila, Cinta kepada Batik, Cinta Indonesia, dan tentunya Cintailah SMK PGRI 1 Jakarta.

Fastabiqul Khairat, Man Jadda wa Jadda, Man Shobaro Zofiro, Man Saaro ‘aladdarbi wassolla.

Walhamdulillahirabbil’alamiin..

Wassalaamu’alaikum wr.wb.

Nur Fajri, S.Pd

Pembina Upacara 2 Oktober 2023